Sabang,asatupro.com-Tahun berganti tahun, anggaran berganti anggaran, wali kota berganti wali kota, begitu juga dengan bantuan terus mengalir bagaikan air sungai terus mengalir tiada henti henti nya, menjadi keluhan wartawan yang tidak bergabung ke wadah kewartawanan, perlu di informasikan kepada Pj Wali Kota, Sekda, Asisten, Kepala Dinas dan Ketua, Wakil Ketua, serta seluruh anggota DPRK Sabang, wartawan yang bertugas di Sabang, tidak semuanya bergabung masuk ke wadah kewartawanan, ya, kita berharap jangan terjadi kesenjangan sosial sesama wartawan, selalu tetap bekerja sama dengan sebaik baik mungkin, kata wartawan media suara mabes di damping wartawanan mitra polri, kepada Asatupro.com, usai pengambilan peliputan di sabang baru baru ini.
Menurut media suara mabes, wartawan yang bertugas di Sabang, tidak bodong tetapi resmi kuat di lengkapi dengan surat tugas dan kartu pers (Indentitas Pengenal) tidak semuanya ikut bergabung ke wadah Lembaga kewartawanan, apa lagi mereka sudah bekerja dalam menjalankan tugas tugas jurnalistik nya dengan menunjukan etika yang baik, baik dalam pengambilan peliputan di dalam roda pemerintahan mau pun pengambilan di luar roda pemerintahan, maka dari itu di minta pemerintah kota sabang, secara serius untuk memperhatikan wartawan tersebut, serta perlu adanya kerja sama yang baik untuk masa depan kota sabang, karna baik buruk nya, maju mundur nya sebuah daerah, ada dalam tulisan wartawan, maka perlu di rangkul dan di perhatikan, bukan di sisihkan dan di jauhkan kata media suara mabes dengan tegas.
Wartawan mitra polri menambahkan soal wartawan mau bergabung atau tidak nya bergabung kewadah kelembagaan kewartawanan, itu hak nya wartawan, karena wartawan punya hak kebebasan tersendiri, untuk memilih wadah kelembagaan kewartawanan, yang terbaik dari yang terbaik, tidak di paksakan dan di tekankan, katanya.
Begitu juga dengan fungsi dari wadah Lembaga tersebut, fungsinya hanya sebagai melakukan pembinaan, bagi wartawan yang bergabung ke wadah lembaga, tercantum dalam undang undang pers No 40/Tahun 1999.
Sebenarnya kita sesama wartawan baik local maupun luar local, perlu adanya kerja sama yang baik dengan kekompakan, jangan saling menjatuhkan, menjelekan, dan menyalahkan, wartawan itu sama, tetapi yang berbeda media nya kata media suara mabes.
Saya bangga melihat gaya kerja seorang wartawan media tipikor di Sabang berinisial S yang tau betul dan faham dengan keadaan, ia selalu memberikan nasehat pada kami dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab Pers di lapangan.
Menurut media suara mabes, wartawan media tipikor berinisial S, betul betul wartawan yang professional di Sabang, bekerja berdasarkan wawasan dan pengalamannya, bekerja dengan sopan, faham dengan kode etik, menghormati sesama kawan, tidak pernah menjatuhkan, menyalahkan, menceritakan kawan, tidak pernah menganggap diri nya yang paling hebat, tidak pernah bercerita tinggi, yang ada diam dan tersenyum, wartawan yang seperti ini perlu kita teladani, hargai dan kita hormati, tutup media suara mabes.