Jakarta,asatupro.com-Tingkat literasi keuangan pada masyarakat Indonesia khususnya usia remaja antara 15 – 17 Tahun terbilang rendah. Hal ini terlihat pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi
Keuangan 2024 yang dirilis Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia khususnya di usia 15-17 tahun hanya 51,70%.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kelompok usia 18-25 tahun pada 70,19 persen, 26-35 tahun yang mencapai 74,82 persen, dan 36-50 tahun pada 71,72 persen.
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia mengatakan, "Masih rendahnya tingkat literasi keuangan khususnya terhadap masyarakat usia remaja, tentunya menjadi pekerjaan rumah semua pihak, khususnya para pemangku kepentingan di sektor keuangan dan investasi.
"Hal ini dalam upaya untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada masyarakat tentang keuangan dan investasi, sehingga pada saat golongan remaja ini memasuki masa produktif telah memahami dengan baik," kata Fajar melalui siaran tertulis yang diterima wartawan, Kamis (24/10/2024).