Deli Serdang,asatupro.com-Sepanjang jalur wisata Jalan Jamin Ginting, khususnya di wilayah Kecamatan Sibolangit, kini berubah wajah. Bukan lagi sekadar jalur menuju puncak Brastagi yang sejuk, tapi deretan barak narkoba dan mesin judi tembak ikan yang berdiri tanpa rasa takut. Warga setempat resah, sementara aparat seakan memilih diam.
"Sudah biasa bang, tiap malam ramai orang keluar masuk. Polisi pun lewat aja," ujar seorang warga Desa Bandar Baru, Jumat (10/10), kepada wartawan.
Barak dan Mesin Judi di Mana-mana
Pantauan di lapangan menunjukkan, pusat peredaran narkoba dan arena judi tembak ikan tersebar di sejumlah titik strategis.
Beberapa lokasi yang disebut warga antara lain:
Samping Villa Lotus — diduga terdapat barak narkoba dan dua unit mesin tembak ikan, disebut-sebut milik seorang pria berinisial DO alias Man.
Hotel Ateng Atas — dua mesin tembak ikan dan aktivitas narkoba, diduga di bawah kendali JA alias Ya.
Sekitar Rumah Makan Palobar — dua mesin judi dan barak narkoba, disebut warga dikelola PA alias Lobar.
Tekongan Amoy (Batu Rontang) — lokasi lama yang masih aktif, juga diduga dikendalikan oleh DO alias Man.
Warga menyebut masih ada banyak titik lain yang beroperasi terang-terangan, tanpa pernah tersentuh aparat.
Aparat Diduga Tutup Mata
Ironisnya, aktivitas itu terus berjalan meski sudah berkali-kali diberitakan media. "Kami sudah capek lapor. Sepertinya sudah biasa mereka setoran," celetuk warga lain dengan nada kesal.
Kecurigaan pun merebak. Di kalangan warga, muncul isu bahwa ada aliran uang haram yang membuat aparat menutup mata. Walau belum terbukti, aroma "kongkalikong" itu sulit dibantah jika melihat kenyataan di lapangan.
Warga Minta Tindakan Nyata
Masyarakat berharap, aparat penegak hukum—baik Polresta Deli Serdang maupun Polda Sumut—tidak lagi berpura-pura buta terhadap penyakit sosial yang merajalela di Sibolangit.
"Kalau terus dibiarkan, daerah wisata ini bisa hancur. Anak-anak muda makin rusak," tegas tokoh masyarakat setempat.
Kini, bola panas berada di tangan aparat. Apakah hukum akan tegak di Sibolangit, atau kembali tunduk di bawah meja mesin tembak ikan?