Rupiah Melemah Dekati 16 Ribu Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG Bertahan Di Zona Hijau

Jalaluddin Lase - Rabu, 11 Desember 2024 21:17 WIB
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin.(ist)
Medan,asatupro.com-Ditengah minimnya sentimen pasar pada perdagangan hari ini, IHSG yang disesi awal perdagangan sempat berada di zona merah, mampu berbalik dan ditutup menguat 0.15% di level 7.464,752. Kinerja IHSG ditransaksikan bahkans empat menyentuh 7.530 di sesi perdagangan pertama.

"Namun, penguatan IHSG tersebut terkikis seiring dengan pelemahan mata uang rupiah selama sesi perdagangan berlangsung," ujar Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin kepada wartawan Rabu, (11/12/2024).

Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah di level 15.910 per US Dolar. Rupiah mengalami tekanan yang trennya naik selama sesi perdagangan berlangsung. Tekanan tersebut terjadi seiring dengan membaiknya imbal hasil US Treassury 10 tahun, dan diperburuk dengan naiknya USD index di level 106.65. Dan rupiah tidak melemah sendirian, US Dolar juga terpantau menekan kinerja sejumlah mata uang di Asia lainnya seperti Yen Jepang, Dolar Singapura hingga Dolar Hong Kong.

Pada perdagangan besok, pelaku pasar akan disuguhkan data inflasi AS yang menjadi acuan investasi selanjutnya. Laju tekanan inflasi AS sejauh ini diproyeksikan akan mengalami kenaikan, yang bisa membuat ekspektasi pemangkasan bunga acuan The FED atau Bank Sentral AS memudar. Data inflasi AS sejauh ini berpeluang membuat The FED akan lebih bernada hawkish, kata Gunawan.

Hal tersebut sangat tidak baik bagi kinerja mata uang rupiah yang sejauh ini terpantau mendekati level psikologis 16.000. Dan bagi IHSG, memudarnya ekspektasi pemangkasan bunga acuan juga bisa menekan kinerja IHSG nantinya. Disisi lainnya, harga emas pada perdagangan sore terpantau melemah dikisaran level $2.692 per ons troy, atau sekitar 1.38 juta per gram.**

Editor
: Jalaluddin Lase

Tag:

Berita Terkait