Medan,asatupro.com-Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan meminta kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) yang baru, Dr. Harli Siregar, segera memeriksa oknum jaksa berinisial "EA" atas dugaan keterlibatannya dalam proyek
Bimtek Desa serta menerima suap dalam rekayasa hukum.
Ketua GMNI Kota Medan Surya Nasution, Rabu, (16/07/2025) di Medan, menyebutkan bahwa, duduga ada oknum jaksa nakal berdinas dibawah Asintel Intelejent Kejati Sumut, berlindung dibalik seragamnya, memanfaatkan pangkat dan jabatan, untuk memperkaya diri.
Menurutnya, jaksa berinisial "EA" itu diduga menyalahgunakan wewenangnya dengan cara megintervensi kepala desa untuk mendapatkan kegiatan Bimbingan Teknis di seluruh desa di Provinsi Sumatera Utara, dan keuntungannya mencapai puluhan milyar rupiah. Bahkan belajan, ia diduga terlibat menerima suap dalam kasus hukum Dinas Kesehatan Sumut pada tahun 2020.
"Yang kami temukan dan berdasarkan pengakuan narasumber yang kami dapat memang jaksa E.A pemain Bimtek Desa bekerja sama dengan lembaga Lemindo asal Bandung. Jadi masing- masing kepala desa wajib mengikuti bimtek dengan biaya jutaan sampai puluhan juta per orang. "Kata Ketua GMNI Medan, Surya Nasution kepada media.
Terkait hal tesebut, GMNI Medan sebelumnya sudah melaporkan Jaksa "EA" ke Kejati Sumut. Namun sampai saat ini laporan itu belum berjalan dengan baik. Bahkan, belum ada terdengar kabar yang bersangkutan dipanggil atau diperiksa oleh Kejatisu, sehingga GMNI Medan akan menggelar aksi lanjutan Jumat, 18 Juli 2025.
"Karenanya unjuk rasa jilid lll nanti kami gelar di depan gedung Kejatisu, meminta dan mendesak kepada Bapak Harli Siregar yang merupakan putera daerah Sumatera Utara, Utara, agar memeriksa Jaksa "EA". Sudah saatnya internal jaksa bersih-bersih dari oknum jaksa nakal. GMNI yakin oknum tersebut pasti akan diproses."Harap Surya.