Jakarta, asatupro.com –Demi meningkatkan kapasitas petani sawit swadaya di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Musim Mas Group melaksanakan program Biodiverse & Inclusive Palm Oil Supply Chain(BIPOSC).
Program tersebut, seperti keterangan resmi yang dikutip asatupro.com, Selasa (12/11/2024), mengaplikasikan model perkebunan yang regeneratif atau berkesinambungan.
Program BIPOSC dijalankan oleh Musim Mas Group, bersamaLivelihoods Fund for Family Farming(L3F), Organisasi Pembangunan Belanda atau Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Indonesia, dan Pusat Penelitian Agroforestri Internasional atau International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF).
Sebagai informasi awal, pada tahun 2023, para pekebun swadaya mengelola sekitar 41 persen dari total area perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang mencakup 6,77 juta Ha
Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 60 persen pada tahun 2030, sehingga program seperti BIPOSC menjadi sangat penting dalam membentuk masa depan produksi minyak sawit berkelanjutan.
Sesungguhnya, kata Rob Nicholls selakuGeneral Manager (GM) Project & Program Musim Mas Group, kolaborasi yang terbangun lebih bersifat jangka panjang dan telah dimulai pada tahun 2021.
"Serta kemudian diimplementasikan kepada para pekebun swadaya yang ada di Kabupaten Labuhanbatu," kata dia
Rob Nicholls mengatakan, BIPOSC bertujuan mencapai rantai pasok minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui penerapan praktik perkebunan regeneratif, model agroforestri yang diadaptasi secara lokal, dan perlindungan ekosistem.
Lalu, sambungnya lagi, pada akhirnya semuanya itu juga diharapkan mampu menjadi solusi menciptakan rantai pasok minyak kelapa sawit bebas deforestasi.
Dalam pelaksanaannya, ungkap Rob Nicholls, BIPOSC mengadopsi praktik yang sudah distandarkan dan bersifat non-profit dengan target para pekebun swadaya kelapa sawit yang bernaung di bawah Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu (APSKS LB).
Editor
: Hendrik Hutabarat
Sumber
: <a href="Liputan" target="_blank"></a>