Medan, asatupro.com - Ganguan usaha dan konflik yang sering dialami oleh industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia masih saja mencuat dan menjadi perhatian banyak kalangan di Indonesia.
Hal itu pun terlihat jelas ketika Grup Media Perkebunan menggelar seminar nasional bertema "Mengantisipasi Gangguan Usaha & Konflik untuk Menjaga Keberlangsungan Sawit Indonesia Berkelanjutan" di Hotel Grand Mercure, Medan, Rabu (20/11/2024).
Enggak tanggung-tanggung, lebih dari 200 orang memadati ballroom hotel tersebut. Peserta seminar berasal dari berbagai kalangan, baik kalangan kampus, petani, instansi pemerintah, serta dari kalangan pengusaha sawit
Bahkan para peserta seminar tersebut pun datang dari berbagai provinsi, seperti dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Provinsi Aceh, Provinsi Jambi, Provinsi Riau, dan lainnya.
Pemimpin Usaha Grup Media Perkebunan, Hendra J Purba SE, dalam acara itu mengingatkan kalau subsektor perkebunan secara umum dan kelapa sawit secara khusus merupakan sumber devisa negara dan menyerap banyak tenaga kerja.
"Karena posisinya yang sangat penting seperti pesan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, perkebunan kelapa sawit adalah champion dan andalan Indonesia, sehingga harus diperlakukan dan dikelola dengan istimewa," ungkap Hendra J Purba saat memberikan kata sambutan.
Kata Hendra J Purba, sejarah kelapa sawit di Indonesia adalah sejarah kemitraan antara perusahaan dan masyarakat sekitar kebun, sehingga konflik bisa diminimalisir.
Namun seiring waktu, Hendra J Purba mengatakan terjadi konflik dan gangguan usaha di industri perkebunan perkebunan kelapa sawit.
Editor
: Hendrik Hutabarat
Sumber
: <a href="Liputan" target="_blank"></a>