Jakarta, asatupro com - Akhir pekan ini benar-benar kelabu bagi para petani kelapa sawit. Mereka pasti was-was, khawatir kalau harga pembelian tandan buah segar (TBS) dari kebun sawit mereka akan melorot harganya.
Terutama, tentu saja, saat TBS mereka ditransaksikan untuk setiap kilogram (Kg)-nya di tingkat pengepul, toke, gudang, loading RAM, maupun di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS).
Kekhawatiran para petani sawit tentu saja punya dasar yang kuat, apalagi setelah keluarnya hasil tender harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang diselenggarakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN).
Dari sejumlah informasi yang diperoleh asatupro.com diketahui kalau tender pada periode akhir pekan, Jumat (18/10/2024) tersebut mengalami penurunan sebesar Rp 38 per Kg untuk semua pelabuhan
Penurunan ini merupakan yang kedua kali berturut-turut, setelah tender sehari sebelumnya, Kamis (17/10/2024), juga turun sebanyak Rp 73 dari selisih harga withdraw (WD).
Dan yang membuat kabar penurunan harga tersebut semakin buram adalah sedikitnya pelabuhan yang terlihat di tender ini, dan hanya mengandalkan Pelabuhan Dumai yang deal harga seta Kwala Sawit, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) yang WD.
Editor
: Hendrik Hutabarat
Sumber
: <a href="Liputan" target="_blank"></a>